6 Makanan Yang Tidak Boleh Kamu Panaskan Dalam Microwave

Kita sudah tahu lebih baik daripada membuang plastik atau benar-benar melarang aluminium foil tetapi makanan tertentu bisa menjadi benar-benar beracun saat dipanaskan di microwave.

6 Makanan Yang Tidak Boleh Kamu Panaskan Dalam Microwave

Sementara kita semua kebanyakan bekerja dan memesan makanan, microwave telah menjadi hampir penting untuk memanaskan makanan untuk makan cepat. Betapapun nyamannya, kita tetap harus waspada dengan apa yang kita masukkan ke dalamnya.

Siapa yang menyangka bahwa menghangatkan makanan ternyata bisa berbahaya bagi kita? Dari risiko keracunan makanan dan penyebaran virus yang ditularkan melalui makanan, hingga menciptakan karsinogen di lingkungan, Sobat WowDunia Food Information Council Eropa telah mengungkapkan lima makanan yang paling mungkin berbahaya bagi kita setelah dipanaskan kembali di microwave.

1. Segala Bentuk Beras

Jika beras tidak disimpan dengan benar, atau ditinggalkan dalam suhu ruangan, beras tersebut berfungsi sebagai salah satu tempat berkembang biak terbaik bagi bakteri dan virus yang berasal dari makanan. Meskipun memasak makanan sering kali dapat menghilangkan, atau menurunkan, kemungkinan penyebaran bakteri, memanaskan kembali nasi di microwave tidak akan membunuh racun.

Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menumis seluruhnya di atas kompor, memecah gumpalan nasi dan segera konsumsi. Jika masih ada sisa makanan, buang karena menghangatkan nasi lebih dari sekali meningkatkan risiko keracunan makanan.

Baca Juga: Makanan dan Minuman di Krabi Yang Harus Kamu Coba

2. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam dapat menjadi karsinogenik jika dipanaskan kembali. Beberapa sayuran hijau mengandung nitrat tingkat tinggi, yang dapat diubah menjadi nitrosamin karsinogenik saat dipanaskan. Untuk alasan ini, Food Information Council menyarankan agar tidak memanaskan kembali bayam, kangkung, atau sayuran lain dalam keluarga tersebut di microwave. Untuk opsi yang lebih aman, pilih untuk merebus, mengukus, atau menumis sayuran hijau.

3. Ayam Dan Unggas Lainnya

Sebagian besar potongan unggas berisiko membawa salmonella, dan harus dimasak serta disiapkan dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi. Risiko terbesar saat memanaskan kembali ayam di dalam microwave adalah distribusi panas yang tidak merata, menyebabkan beberapa bagian protein lebih cepat terurai daripada yang lain, berpotensi mengganggu perut. Untuk mengurangi risiko keracunan makanan atau ketidaknyamanan perut, sering-seringlah membalikan ayam untuk memastikan pemasakan yang merata dari dalam dan luar.

4. Kentang

Membiarkan kentang matang dalam suhu ruangan, terutama jika dibungkus dengan aluminium foil sehingga oksigen tidak masuk, dapat menyebabkan bakteri jahat dan virus yang berasal dari makanan tumbuh dan menyebar. Memanaskan makanan dalam microwave tidak akan membunuh serangga ini, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan ketidaknyamanan perut secara umum. Untuk bermain aman, biarkan kentang benar-benar dingin sebelum menyimpannya di lemari es.

Baca Juga: Makanan Sehat untuk Anak-Anak

5. Jamur

Food Information Council Eropa mengatakan protein dalam jamur mudah dihancurkan oleh enzim dan mikroorganisme eksternal, yang dapat menyebabkan sakit perut jika tidak disimpan dengan benar. Namun, jika kamu menyimpan jamur di lemari es selama maksimal 24 jam, aman untuk memanaskan kembali jamur hingga suhu yang disarankan 70 C.

6. Telur

Ancaman yang ditimbulkan oleh telur bukanlah bahwa memasukkannya ke dalam microwave entah bagaimana mengubah struktur proteinnya atau membuatnya beracun. Sebaliknya, kamu berisiko mengalami sakit perut jika tidak memanaskannya cukup lama.

Baca Juga: 14 Kegunaan Cangkang Telur Di Rumah & Taman

Apa yang cukup lama? Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa telur yang dipanaskan kembali harus mencapai suhu internal 165 derajat sebelum disajikan. Kecuali memiliki termometer makanan, sebaiknya jangan memanaskan ulang telur di microwave sama sekali.

Satu peringatan lain tentang telur: "Jangan pernah meninggalkan telur matang atau hidangan telur di luar lemari es selama lebih dari dua jam atau lebih dari satu jam saat suhu di atas 90 ° F,". “Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tumbuh dengan cepat pada suhu hangat (antara 40 ° F dan 140 ° F).”


Comments

There are no comments yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Naruto: Mourning Clouds Yang Menginspirasi Shikadai Untuk Menjadi Shinobi Lagi

Naruto: Mourning Clouds Yang Menginspirasi Shikadai Untuk Menjadi Shinobi Lagi

Bagaimana Mengatakan Halo dalam Bahasa Jepang

Bagaimana Mengatakan Halo dalam Bahasa Jepang