Bisakah memasak di rumah meningkatkan kesehatan mental? Sebenarnya ada beberapa nama untuk itu digunakan di kalangan professional, terapi memasak, terapi kuliner, dan kesadaran kuliner yang semuanya pada dasarnya berarti hal yang sama: memasak di rumah dapat bermanfaat bagi kesehatan mental kamu.
Memasak bisa menjadi usaha yang kreatif, dengan manfaat tambahan dari memberikan kesenangan indrawi. Penelitian menunjukkan bahwa menggali kembali resep keluarga bisa menjadi cara untuk terhubung dengan masa lalu. Namun, dalam sebuah segmen baru-baru ini tentang "terapi kuliner" yang ditayangkan pada edisi berita akhir pekan CNN, klaim dibuat bahwa membawa terapis ke dapur, melatih saat memotong sayuran dan menggoreng ikan, dapat menghasilkan signifikan manfaat kesehatan mental dengan membuat kamu lebih memperhatikan pengalaman. Pertanyaannya adalah, apakah penelitian mendukung klaim ini?
1. Perasaan Pencapaian
Saat memasak untuk diri sendiri atau orang lain, kamu menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk diri sendiri. Ini cocok dengan jenis terapi yang dikenal sebagai "aktivasi perilaku." Digunakan untuk mengobati depresi dan kecemasan, aktivasi perilaku adalah fokus pada peningkatan "kontak pasien dengan sumber-sumber hadiah," menurut Society of Clinical Psychology. Ini juga digunakan untuk mengekang penundaan dengan perilaku positif dan berorientasi pada tujuan. Dalam konteks memasak, makanan buatan rumah adalah hasil positif, peringatannya adalah menyimpannya dalam keahlian memasak kamu, banyak perencana makanan memungkinkan kamu untuk memilih tingkat kesulitannya. Dan seperti yang disebutkan, melakukan sesuatu di dapur dapat meningkatkan harga diri kamu.
Baca Juga : Cara Sehat untuk Memasak dan Makan Telur
2. Latih Kreativitas Kamu
Menjadi kreatif di dapur dapat memiliki efek positif pada kesehatan mental kamu. Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menemukan bahwa orang yang menghabiskan sedikit waktu untuk sesuatu yang kreatif seperti menulis, mencoret-coret, menyanyi, memasak, dll tampaknya menjalani kehidupan yang lebih bahagia. Memasak di rumah memberi kamu kesempatan untuk bereksperimen di dapur dan menemukan bagaimana masing-masing bahan berperan dalam hidangan. Bahkan jika kamu mengikuti resep, cobalah menukar bahan, misalnya, gunakan ubi jalar (atau sayuran oranye pilihan kamu) alih-alih wortel dalam resep masakan kamu.
Baca Juga:
3. Melatih Kesabaran
Seperti pepatah mengatakan, "kesabaran adalah suatu kebajikan." Ini berdering terutama dalam kesegeraan era digital, ketika kita dapat berinteraksi dengan orang-orang di belahan dunia, menonton seluruh musim pertunjukan hanya dalam beberapa acara, dan bentuk lain dari kepuasan instan. Judith Orloff, psikiater dan penulis buku terlaris New York Times, menulis dalam Psychology Today: “Kesabaran bukan berarti kepasifan atau pengunduran diri, tetapi kekuatan. Ini adalah praktik menunggu, menonton, dan mengetahui kapan harus bertindak secara bebas emosi ".
Memasak di rumah membutuhkan kesabaran di berbagai langkah. Ini berarti meluangkan waktu untuk mencacah bawang putih, bawang, dan jahe untuk rasa optimal atau menunggu kue vegan dingin sebelum mengambil gigitan pertama (walaupun, siapa yang benar-benar menunggu untuk itu?).
4. Terhubung dengan Orang Lain
Memasak untuk orang lain bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat yang membantu membangun harga diri kamu. Tetapi meminta orang lain untuk mengambil peran aktif di dapur dapat menciptakan rasa kebersamaan dan juga meningkatkan komunikasi. Jika kamu memasak bersama keluarga atau teman, akan menyenangkan untuk mengoordinasikan siapa yang mengambil tugas dan kapan.
5. Tingkatkan Hubungan Kamu dengan Makanan
Belajar memasak di rumah dapat berdampak positif pada hubungan kamu dengan makanan. Menurut Dr. Susan Moore, juru bicara American Dietetic Association, anak-anak yang orang tuanya mengajak mereka untuk memasak bersama mereka berpikir positif tentang makanan sehat. Banyak orang, dibesarkan dalam rumah tangga di mana mereka tidak pernah diajarkan keterampilan kuliner. Mengambil kendali dan mengajar diri sendiri cara memasak tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga menghilangkan perasaan takut ketika jam makan datang dan kamu tidak yakin apa yang ingin lakukan, merencanakan makanan kamu sebelumnya juga membantu.
6. Terorganisir
Setelah kamu mendapatkan gambaran umum tentang rasa apa yang bekerja bersama dan mengapa, memasak di rumah untuk sebagian besar minggu ini dapat membantu meningkatkan perhatian. Pada akhir minggu, saya ingin melihat dapur saya dan menuliskan apa yang bisa saya buat dari bahan-bahan yang sudah saya miliki. Lalu, saya akan merencanakan makanan saya untuk sisa minggu ini. Itu tidak harus menjadi sistem yang sempurna, tetapi mengetahui apa yang kamu inginkan sebelumnya dapat membantu mengelola anggaran belanjaan kamu dengan lebih baik, makan lebih sehat, dan tetap teratur.
7. Lebih Sehat
Jika kamu memiliki tujuan kesehatan, cobalah memasak di rumah beberapa kali dalam seminggu. Orang yang memasak di rumah cenderung makan lebih sehat daripada mereka yang makan keluar setiap minggu, menurut sebuah studi dari jurnal Public Health Nutrition. Dari lebih dari 9.000 peserta yang berusia 20 tahun ke atas, penelitian ini menemukan bahwa mereka yang memasak di rumah rata-rata mengonsumsi lebih sedikit kalori dan juga cenderung tidak memilih makanan cepat saji ketika makan di luar. Merencanakan atau menyiapkan makanan kamu sebelumnya juga efektif, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health. Sembilan puluh lima persen dari serotonin kamu, neurotransmitter yang mengatur tidur dan nafsu makan, memediasi suasana hati, dan menghambat rasa sakit diproduksi di saluran pencernaan kamu, makan yang lebih sehat juga dapat meningkatkan kesehatan mental.
There are no comments yet